Dorong Swasembada Pangan, BRMP Kepri Dampingi Petani Lahan Kering di Bintan Timur Tanam Padi
Bintan – Upaya pencapaian swasembada pangan terus digelorakan di Provinsi Kepulauan Riau. Senin (22/9/2025), Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kepri bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bintan mendampingi petani lahan kering di Kecamatan Bintan Timur dalam kegiatan penanaman padi gogo.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala BRMP Kepri sekaligus Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan Provinsi Kepulauan Riau, Ahmad Tohir Harahap, didampingi oleh Tim Kegiatan Strategis Kementan untuk Kabupaten Bintan. Turut hadir Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Bintan, Ita Rosmeili, serta penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bintan Timur.
Penanaman diawali dengan diseminasi benih unggul varietas Cakrabuana Agritan dan Inpago 13 Fortiz. Benih tersebut dipilih untuk mendukung program pengembangan padi lahan kering yang dicanangkan Kementerian Pertanian pada 2025, khususnya pemanfaatan lahan perkebunan dan lahan kering lainnya yang sebelumnya belum dioptimalkan.
Pendampingan kali ini melibatkan lima kelompok tani binaan BPP Bintan Timur, yaitu Poktan Al Barokah, Poktan Makarti Mukti, Poktan Mandiri, Poktan Wahono Tani, dan Poktan Bentar Sejahtera. Antusiasme petani terlihat tinggi, mengingat padi gogo masih terbilang baru bagi sebagian besar petani Bintan.
“Kunci keberhasilan padi lahan kering adalah ketersediaan air. Selain mengandalkan hujan, petani perlu memastikan adanya sumber air tambahan, terutama pada fase pertumbuhan krusial,” ujar Ahmad Tohir dalam arahannya. Ia menambahkan, pemeliharaan yang optimal telah terbukti menghasilkan panen yang baik di beberapa wilayah Bintan yang lebih dulu menanam padi gogo, dan keberhasilan serupa diharapkan terjadi di Bintan Timur.
Selain penanaman, Tim BRMP Kepri juga melakukan pengamatan dini terhadap gejala serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) serta memberikan rekomendasi teknis kepada petani. Langkah ini penting untuk mendukung peningkatan produktivitas dan memastikan panen berhasil.
Dengan bertambahnya minat petani mengembangkan padi lahan kering, luas tambah tanam (LTT) padi di Kepri diproyeksikan terus meningkat. Hal ini menjadi modal penting untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan sekaligus mengurangi ketergantungan pasokan beras dari luar daerah.
“Pendampingan ini bukan hanya soal tanam, tetapi juga bagaimana mengoptimalkan lahan tidur agar memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan petani,” tutup Ahmad Tohir.