TK Pembina 1 Tanjungpinang Belajar Pertanian di Taman Agro Edukasi BRMP Kepri
Tanjungpinang — Sebanyak 60 siswa dari TK Pembina 1 Tanjungpinang melakukan kunjungan edukatif ke Taman Agro Edukasi Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kepulauan Riau pada hari Jumat (11/12). Kunjungan ini bertujuan mengenalkan teknologi dan proses pertanian sejak usia dini, serta memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan di luar kelas.
Ahmad Tohir Harahap selaku Kepala Balai, Sahrul Hadi Nasution selaku Kasubbag Tata Usaha, Firsta A. Sariri selaku Ketua Tim Kerja Layanan dan Penerapan Modernisasi Pertanian, serta seluruh Tim Taman Agro Edukasi, menyambut dengan baik kedatangan TK Pembina 1 Tanjungpinang. “Kami sangat senang menerima kunjungan dari adik-adik TK Pembina 1 Tanjungpinang. Edukasi pertanian sejak dini sangat penting untuk menumbuhkan rasa peduli dan memahami bagaimana proses budidayanya hingga pascapanen. Kami berharap pengalaman hari ini dapat menginspirasi mereka di masa depan,” ujar Firsta.
Kegiatan dimulai dengan menonton bersama film kartun bertema teknologi pertanian, yang memperkenalkan berbagai inovasi dan peralatan modern dalam dunia pertanian. Tayangan ini memberikan gambaran kepada siswa mengenai berbagai macam mesin teknologi pertanian yang saat ini sudah digunakan oleh para petani dalam mengelola pertanian secara modern.
Setelah sesi menonton, para siswa diajak berkeliling area Taman Agro Edukasi. Mereka melihat berbagai jenis tanaman pangan, hortikultura, serta contoh penerapan teknologi pertanian yang dimiliki BRMP Kepulauan Riau.
Anak-anak tampak antusias saat petugas memberi penjelasan sederhana tentang jenis tanaman dan cara budidayanya.
Kegiatan berlanjut dengan praktek menanam benih kangkung serta panen sayur sawi secara langsung. Pengalaman ini menjadi momen yang menyenangkan sekaligus edukatif bagi para siswa karena mereka dapat merasakan proses bertani secara nyata.
Tidak berhenti di situ, siswa juga diperkenalkan dengan penanganan pascapanen, termasuk cara membersihkan, memilah, dan mengemas sayuran agar siap dikonsumsi. Sebagai penutup yang paling ditunggu, kegiatan diakhiri dengan sesi membuat es krim dari sayur sawi, yang sekaligus mengajarkan bahwa sayuran dapat diolah menjadi makanan sehat dan menarik.